Rabu, 16 April 2014

Pengambilan Keputusan





1.       DEFINISI KEPUTUSAN

a)      Menurut Ralp C. Davis,
Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yg dihadapinya dengan tegas.  Suatu keputusan merupakan jawaban yg pasti terhadap suatu pertanyaan.  Keputusan harus dapat menjawab pertanyaan tentang apa yg dibicarakan dalam hubungan dengan perencanaan.  Keputusan dapat pula berupa tindakan terhadap pelaksanaan yg sangat menyimpang dari rencana semula
b)      Menurut Marry Follet,
Keputusan adalah suatu atau sebagai hukum situasi.
Apabila semua fakta dan situasi itu dapat diperolehnya dan semua yg terlibat, baik pengawas maupun pelaksana mau mentaati hukumnya atau ketentuannya, maka tidak sama dgn mentaati perintah. Wewenang tinggal dijalankan, tetapi itu merupakan wewenang dari hukum situasi.
c)       Menurut James A.F. Stoner,
Keputusan adalah pemilihan diantara alternatif-alternatif. 
Pengertian ini mengandung 3 makna :
v  Ada pilihan atas dasar logika atau pertimbangan.
v   Ada beberapa alternatif yg harus dan dipilih  salah satu yg terbaik.
v  Ada tujuan yg ingin dicapai, dan keputusan itu makin mendekatkan pada tujuan tersebut.
d)      Menurut Prof. Dr. Pramudji Atmosudirjo, SH,
Keputusan adalah suatu pengakhiran daripada proses pemikiran tentang suatu masalah atau problema untuk menjawab pertanyaan apa yg harus diperbuat guna mengatasi masalah tsb dengan menjatuhkan pilihan pada suatu alternatif.
Keputusan merupakan suatu pe-mecahan masalah sebagai suatu hukum situasi yang dilakukan melalui pemilihan satu alternatif dari beberapa alternative.

Secara umum, Keputusan dapat didefinisikan yaitu suatu reaksi terhadap beberapa solusi alternatif yang dilakukan secara sadar dengan cara menganalisa kemungkinan - kemungkinan dari alternatif tersebut bersama konsekuensinya.
Setiap keputusan akan membuat pilihan terakhir, dapat berupa tindakan atau opini. Itu semua bermula ketika kita perlu untuk melakukan sesuatu tetapi tidak tahu apa yang harus dilakukan. Untuk itu keputusan dapat dirasakan rasional atau irrasional dan dapat berdasarkan asumsi kuat atau asumsi lemah. keputusan adalah suatu ketetapan yang diambil oleh organ yang berwenang berdasarkan kewenangan yang ada padanya.

DEFINISI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
a)      Menurut George R. Terry.
                Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.
b)      Menurut S.P. Siagian.
                Pengambilan keputusan adalah pendekatan yang sistematik terhadap hakekat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.
c)       Menurut James A.F. Stoner.
                Pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.

d)      Menurut Kadarsah Suryadi.
                Pengambilan keputusan adalah bentuk pemilih-an dari berbagai alternatif tindakan yg mungkin dipilih yang prosesnya melalui mekanisme ter-tentu, dengan harapan akan menghasilkan sebuah keputusan yang terbaik.
e)      Menurut Churchman
        Pengambilan keputusan adalah aktivitas manajemen berupa pilihan tindakan dari sekumpulan alternatif yang telah dirumuskan sebelumnya untuk memecahkan suatu masalah atau suatu konflik dalam manajemen.

Secara umum, Pengambilan Keputusan dapat didefinisikan yaitu aktivitas manajemen yang merupakan suatu proses pemilihan alternatif terbaik dari beberapa alternatif secara sistematis untuk ditindaklanjuti (digunakan) sebagai suatu cara pemecahan masalahan.

Ø  PENGAMBILAN KEPUTUSAN DARI PERSPEKTIF KOGNITIF
Pengambilan keputusan dapat diartikan sebagai suatu proses berkelanjutan yang berinteraksi atau dipengaruhi oleh lingkungan sekelilingnya.
Ø  PENGAMBILAN KEPUTUSAN DARI PERSPEKTIF PSIKOLOGI
Keputusan yang diambil oleh seseorang akan senantiasa menyangkut, kebutuhan-kebutuhan, selera atau preferensi yang ia miliki dan nilai-nilai (values) yang ia cari.
Ø  PENGAMBILAN KEPUTUSAN DARI PERSPEKTIF NORMATIF
Analisa terhadap keputusan seseorang terkait dengan logika yang dipakai dalam membuat keputusan dan keterbatasan pilihan yang tersedia.

FUNGSI KEPUTUSAN
Keputusan merupakan pangkal/permulaan dari aktivitas manusia yang sadar dan terarah, baik secara individu maupun kelompok, secara institusionil atau organisasionil.
SIFAT KEPUTUSAN
FUTURISTIK :
·         Mengenai hari kemudian
·         Effeknya akan berlangsung di hari berikutnya yang berketidakpastian (uncertainties)
PERORANGAN (menurut pribadi).
AKTIF
·         Desisi-desisi yg secara sesadar-sadarnya diambil dengan akibat-akibatnya yg diperhitungkan degan semasak-masaknya
PASIF
·         Hidup pasif pada tingkatan yang paling rendah adalah hidup bagaikan ternak, hidup mengekor yang digiring ke sana ke mari, tanpa sadar apa yang akan dituju
·         Hidup pasif terhormat adl hidup sadar dan berpikir tetapi terbatas pada hitungan pragmatis (hitungan jangka pendek) dengan mengikuti irama tradisi, rutin, tanpa prakarsaan.

TUJUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
-          Tujuan yang bersifat tunggal (hanya satu masalah dan tidak berkaitan dengan masalah lain).
-          Tujuan yang bersifat ganda (masalah saling berkaitan, dapat bersifat kontradiktif ataupun tidak kontradiktif).

UNSUR-UNSUR PENGAMBILAN KEPUTUSAN
§  Tujuan dan pengambilan keputusan
§  Identifikasi alternatif-alternatif, keputusan untuk pemecahan masalah
§  Perhitungan mengenai faktor-faktor yang tidak dapat diketahui,
§  Sarana atau alat untuk mengevaluasi atau mengukur hasil

DASAR-DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN
George R. Terry, menjelaskan dasar-dasar dari pengambilan keputusan yang berlaku :
ü  Intuisi
ü  Pengalaman
ü  Fakta
ü  Wewenang
ü  Rasional
John D.Miller, menjelaskan faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan :
ü  Pria dan Wanita,
ü  Peranan Pengambilan Keputusan,
ü  Keterbatasan kemampuan

KELOMPOK KEPUTUSAN
Kelompok Keputusan berdasarkan program :
1.       Pengambilan keputusan terprogram;
2.       Pengambilan keputusan tidak terprogram.
Kelompok keputusan Berdasar lingkungan,
1. Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Pasti;
2. Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Beresiko;
3. Pengambilan Keputusan dalam Kondisi tidak pasti;
4. Pengambilan Keputusan dalam kondisi Konflik.

TEORI-TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
a.       Teori  Utilitarisme :
Ketika keputusan diambil, memaksimalkan kesenangan, meminimalkan ketidaksenangan.
b.      Teori Deontology :  
Menurut Immanuel Kant : sesuatu dikatakan baik bila bertindak baik.
Contoh bila berjanji ditepati, bila pinjam harus dikembalikan.
c.       Teori Hedonisme :
Menurut Aristippos , sesuai kodratnya, setiap  manusia mencari kesenangan dan menghindari ketidaksenangan.

d.      Teori Eudemonisme :
Menurut Filsuf Yunani Aristoteles , bahwa dalam setiap kegiatannya manusia mengejar suatu tujuan, ingin mencapai sesuatu yang baik bagi kita.


-SEMOGA BERMANFAAT-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar